MAKALAH BAHASA INDONESIA
PERAN ORANG TUA SEBAGAI SARANA MENGHINDARKAN ANAK
DARI KENAKALAN REMAJA

Disusun Oleh
· Meli Meryana
·
Nur Voni
Khasanah
·
Riski Arya
Gustomo
XI IPS 2
SMA NEGERI 2 PEKALONGAN
Jalan Kusuma Bangsa,
Panjang, Pekalongan, Jawa Tengah 51141
Telp 424401, Email: smadapekalongan@yahoo.co.id
2018
BAB
I
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tumbuh
kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi dibanggakan. Perilaku
kenakalan remaja saat ini sulit diatasi. Baru-baru ini sering kita dengar
berita ditelevisi maupun di radio yang disebabkan oleh kenakalan remaja
diantaranya tawuran, pemerkosaan, narkoba dan banyak lagi yang dilakukan
oleh pelajar SMA. Kehidupan remaja pada masa kini mulai memprihatinkan. Remaja
yang seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi menjadi
jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka cenderung merosot. Hal itu bisa saja
terjadi pada anak yang kurang perhatian dari orang tua karena kebanyakan remaja
yang terjerumus ke hal yang tidak baik karena orang tua mereka lalai dalam
mendidik anak mereka dan biasanya anak yang terjerumus karena korban perceraian.
Orang tua pun mempunyai peran penting untuk membentuk suatu kepribadian seseorang
dalam bertingkah laku, dan dalam berpola pikir. Pergaulan itu sendiri terbagi
menjadi dua macam, pergaulan yang negatif dan pergaulan yang positif. Pada
perkembangan zaman saat ini yang tampak jelas memang pergaulan negatif yang
lebih mengarah kepada para remaja dalam bertingkah laku didalam kehidupan
sosial. Sedangkan pergaulan yang bersifat positif jarang sekali diperlihatkan
para remaja didalam kehidupan sosialnya, karena remaja banyak terpengaruh
didalam lingkungan khususnya. Dimana para remaja harus bisa memilih dan
mengikuti suatu pergaulan yang mana menurutnya adalah suatu yang baik atau
positif. Para remaja memang seharusnya malakukan adaptasi didalam kehidupan
sosialnya dalam berinteraksi maupun dalam pergaulan sehari-harinya, karena
adaptasi dimana remaja dapat menyesuaikan diri dalam bertingkah laku dan cara berpikir
didalam lingkungannya. Oleh karena itu, kami sebagai remaja
yang berpendidikan sadar bahwa kenakan remaja harus segera dihilangkan, kami
mengangkat permasalahan ini sebagai bahan karya tulis.
B.
Permasalahan
1.
Apa itu remaja?
2.
Apa perbedaan remaja laki laki dengan remaja
perempuan?
3.
Apa itu kenakalan remaja?
4.
Bagaimana menjadi remaj aynag baik?
5.
Apakah peran orang tua sangat penting
sebagai sarana menghindarkan anak dari kenakalan remaja?
C. Tujuan
Penulisan karya tulis ini bertujuan agar
para remaja dapat mengetahui pengertian dari remaja itu sendiri dan dapat
mengetahui perngertian, akibat, dan solusi tentang kenakalan remaja sebagai
acuan bagi remaja agar tidak melakukan hal hal yang negatif selain itu, tujuan pembuatan
makalah ini adalah untuk mengingatkan para orang tua agar lebih memperhatikan
masa depan anak nya agar menjadi pribadi yang lebih baik dari orang tua itu sendiri
dan berguna bagi nusa bangsa
BAB
II
II.
ISI
1.
Pengertian
remaja
Remaja
berasal dari kata latin adolensence
yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai
arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan
fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat
yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan
dewasa atau tua.
2.
Perbedaan remaja laki laki dengan remaja
perempuan
psikologis dan biologis antara pria dan wanita . 1)
Pusat komunikasi dan ketrampilan Pusat Keterampilan komunikasi & bahasa
tubuh didalam otak wanita jauh lebih besar daripada pusat komunikasi yang
berada di dalam otak Pria. Dengan demikian Wanita umumnya lebih mampu mengolah
kata-kata dan menggunakan bahasa daripada pria, asalkan semua faktor lain
konstan. Wanita memberikan perhatian khusus terhadap kata-kata, dan bisa
membaca bahasa tubuh dan ekspresi wajah orang lain dengan cara yang jauh lebih
baik dibandingkan dengan laki-laki. 2) Sharing(curhat) vs pemecahan masalah:
Pria pada umumnya lebih mandiri daripada wanita, bahkan lebih memilih
memecahkan masalah mereka sendiri tanpa perlu berbicara dengan siapapun.Wanita
di sisi lain justru akan menjadi tertekan jika tidak berbagi masalah yang
sedang mereka hadapi dengan teman-teman mereka, walaupun jika teman-teman
mereka tidak mampu memberikan solusi. Namun ini biasanya justru bisa menjadi
sumber konflik utama dalam sebuah hubungan, dimana ketika seorang wanita
memberitahukan kepada suaminya tentang masalah yang dihadapi dengan maksud
ingin berbagi dengan dia – akan tetapi kemudian wanita menjadi terkejut dengan
jawaban sepihak pria (yang dimaksudkan untuk memberikan solusi untuk masalah
ini). Ini juga merupakan alasan kenapa wanita bisa pergi ke kamar mandi
bersama-sama dengan teman-teman sesama wanita, mereka hanya ingin berbagi
pengalaman bersama-sama disuatu tempat di mana yang paling dianggap tidak ada
orang yang bisa melihat mereka
3) Hasrat dan jenis kelamin: Daerah di dalam otak yang bertanggung jawab untuk hasrat seksual jauh lebih besar pada otak Pria, dan sebagai hasilnya: Pria memikirkan seks lebih sering daripada wanita Pria lebih jauh tertarik dengan melihat penampilan wanita Pria bisa dengan mudah melekat pada seorang wanita, hanya karena penampilannya yang hot. Wanita lebih tertarik dengan kepribadian dan sumber daya seorang Pria, sedangkan pria cenderung mengidolakan penampilan fisik wanita, dan bisa mengorbankan banyak sifat lainnya hanya demi mendapatkan hal yang paling menarik dengan seorang wanita. 4) Agresi vs diplomasi: Wanita secara biologis akan menghindari konflik, kecuali beberapa faktor psikologis lain yang mempengaruhi sifat asli mereka (seperti membenci identitas mereka, melihat protes maskulin ). Disisi lain, Pria pada umumnya jauh lebih agresif. Penelitian menunjukkan, bahwa laki-laki lebih baik dalam hal mengenali wajah yang sedang marah, daripada wanita. Hal ini yang memungkinkan Pria dengan cepat bisa mengenali siapa lawan-lawan mereka. Seorang wanita yang khas akan mencoba untuk menghindari konflik dan menjaga perdamaian, sementara seorang pria yang khas tidak akan mundur jika seseorang sedang mengancam atau menantangnya. 5) Berpikir logis vs pemikiran emosional : Pria pada umumnya bisa mengambil keputusan tanpa terpengaruh emosi, sementara itu kebanyakan wanita pada umumnya lebih mempertimbangkan faktor-faktor lain yang terkait dengan emosi yang umumnya diabaikan oleh pria. Pada intinya wanita lebih mengedepankan perasaan, sedangkan pria lebih mengedepankan logika dalam berfikir mereka. Misalnya sebagai contoh, Pria dan Wanita yang akan membeli barang :
Beredasarkan fisik
3) Hasrat dan jenis kelamin: Daerah di dalam otak yang bertanggung jawab untuk hasrat seksual jauh lebih besar pada otak Pria, dan sebagai hasilnya: Pria memikirkan seks lebih sering daripada wanita Pria lebih jauh tertarik dengan melihat penampilan wanita Pria bisa dengan mudah melekat pada seorang wanita, hanya karena penampilannya yang hot. Wanita lebih tertarik dengan kepribadian dan sumber daya seorang Pria, sedangkan pria cenderung mengidolakan penampilan fisik wanita, dan bisa mengorbankan banyak sifat lainnya hanya demi mendapatkan hal yang paling menarik dengan seorang wanita. 4) Agresi vs diplomasi: Wanita secara biologis akan menghindari konflik, kecuali beberapa faktor psikologis lain yang mempengaruhi sifat asli mereka (seperti membenci identitas mereka, melihat protes maskulin ). Disisi lain, Pria pada umumnya jauh lebih agresif. Penelitian menunjukkan, bahwa laki-laki lebih baik dalam hal mengenali wajah yang sedang marah, daripada wanita. Hal ini yang memungkinkan Pria dengan cepat bisa mengenali siapa lawan-lawan mereka. Seorang wanita yang khas akan mencoba untuk menghindari konflik dan menjaga perdamaian, sementara seorang pria yang khas tidak akan mundur jika seseorang sedang mengancam atau menantangnya. 5) Berpikir logis vs pemikiran emosional : Pria pada umumnya bisa mengambil keputusan tanpa terpengaruh emosi, sementara itu kebanyakan wanita pada umumnya lebih mempertimbangkan faktor-faktor lain yang terkait dengan emosi yang umumnya diabaikan oleh pria. Pada intinya wanita lebih mengedepankan perasaan, sedangkan pria lebih mengedepankan logika dalam berfikir mereka. Misalnya sebagai contoh, Pria dan Wanita yang akan membeli barang :
Beredasarkan fisik
Remaja
laki-laki :
- Suara besar
- Tumbuh jakun
- Pertumbuhan penis dan kantung zakar
- Ereksi dan ejakulasi
- Badan berotot
Remaja
perempuan :
- Pertumbuhan rahim dan vagina
- Menstruasi pertama
- Pinggul melebar
- Payudara membesar sebagai persiapan untuk menyusui bayi
3.
Pengertian
kenakalan remaja
Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan
yang melanggar norma,
aturan, atau hukum dalam
masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau
transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang
menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku
tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.[1]
Jenis Kenakalan
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal pada tahun 1899 di Illinois, Amerika Serikat.[2]Jenis-Jenis Kenakalan Remaja :
- Penyalahgunaan narkoba
- Seks bebas
- Tawuran antar pelajar
membolos sekolah
- kebut-kebutan di jalanan
- Penyalahgunaan narkotika
- perilaku seksual pranikah
- perkelahian antar pelajar
Penyebab kenakalan
Kenakalan remaja itu terjadi karena beberapa faktor, bisa disebabkan dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).[3]Faktor Internal
- Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
- Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
- Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
- Teman sebaya yang kurang baik
- Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
Dampak kenakalan remaja:
·
Kenakalan
dalam keluarga: Remaja yang
labil umumnya rawan sekali melakukan hal-hal yang negatif, di sinilah peran orang tua. Orang
tua harus mengontrol dan mengawasi putra-putri mereka dengan melarang hal-hal
tertentu.Namun, bagi sebagian anak remaja, larangan-larangan tersebut malah
dianggap hal yang buruk dan mengekang mereka. Akibatnya, mereka akan
memberontak dengan banyak cara. Tidak menghormati, berbicara kasar pada orang
tua, atau mengabaikan perkataan orang tua adalah contoh kenakalan remaja dalam
keluarga.
·
Kenakalan
dalam pergaulan: Dampak kenakalan remaja yang
paling nampak adalah dalam hal pergaulan.
Sampai saat ini, masih banyak para remaja yang terjebak dalam pergaulan yang
tidak baik. Mulai dari pemakaian obat-obatan terlarang sampai seks
bebas.Menyeret remaja pada sebuah pergaulan buruk memang relatif mudah, dimana
remaja sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal negatif yang menawarkan kenyamanan
semu. Akibat pergaulan bebas inilah remaja, bahkan keluarganya, harus
menanggung beban yang cukup berat.
·
Kenakalan
dalam pendidikan: Kenakalan dalam bidang
pendidikan memang sudah umum terjadi, namun tidak semua remaja
yang nakal dalam hal pendidikan akan menjadi sosok yang berkepribadian buruk,
karena mereka masih cukup mudah untuk diarahkan pada hal yang benar. Kenakalan
dalam hal pendidikan misalnya, membolos sekolah, tidak mau mendengarkan guru,
tidur dalam kelas, dll.
Dampak Kenakalan Remaja
·
Dampak kenakalan
remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut. Bila tidak segera ditangani,
ia akan tumbuh menjadi sosok yang bekepribadian buruk.
·
Remaja
yang melakukan kenakalan-kenakalan tertentu pastinya akan dihindari atau malah
dikucilkan oleh banyak orang. Remaja tersebut hanya akan dianggap sebagai
pengganggu dan orang yang tidak berguna.
·
Akibat
dari dikucilkannya ia dari pergaulan sekitar, remaja tersebut bisa mengalami gangguan
kejiwaan. Yang dimaksud gangguan kejiwaan bukan berarti gila, tapi
ia akan merasa terkucilkan dalam hal sosialisai, merasa sangat sedih, atau
malah akan membenci orang-orang sekitarnya.
·
Dampak
kenakalan remaja yang terjadi, tak sedikit keluarga yang
harus menanggung malu. Hal ini tentu sangat merugikan, dan biasanya anak remaja
yang sudah terjebak kenakalan remaja tidak akan menyadari tentang beban
keluarganya.
·
Masa
depan yang suram dan tidak menentu bisa menunggu para remaja yang melakukan
kenakalan. Bayangkan bila ada seorang remaja yang kemudian terpengaruh
pergaulan bebas, hampir bisa dipastikan dia tidak akan memiliki masa depan
cerah. Hidupnya akan hancur perlahan dan tidak sempat memperbaikinya.
·
Kriminalitas
bisa menjadi salah satu dampak kenakalan.
Remaja yang terjebak hal-hal negatif bukan tidak mungkin akan memiliki keberanian
untuk melakukan tindak kriminal. Mencuri demi uang atau merampok untuk
mendapatkan barang berharga.
Cara Menjadi Remaja yang Dewasa
1
Tentukan mengapa kamu ingin bersikap dewasa. Sebelum mengubah aspek apa pun
dalam kehidupan sehari-hari, temukan dahulu motifnya. Apakah kamu sendiri yang
menginginkannya atau karena terpaksa? Jika kamu ingin berubah karena dipaksa
oleh seseorang atau kamu menyadari perlunya perubahan, tetapi tidak menyukai
hal tersebut, keinginanmu tidak bisa terpenuhi. Bersikap dewasa sekadar ingin
membuat teman, orang tua, atau guru terkesan adalah bukti bahwa kamu sama
sekali belum dewasa. Jadi, kamu masih perlu belajar cara bersikap dewasa.
- Pikirkan apa akibatnya jika kamu bersikap tidak dewasa? Apakah kamu akan gagal ujian sains? Akan tinggal kelas? Tidak mendapat uang jajan? Pikirkan konsekuensi dan ketidaknyamanan yang harus kamu hadapi jika kamu bersikap tidak dewasa. Kamu akan lebih termotivasi jika mengambil keputusan dengan alasan yang kuat atau ingin mencegah terjadinya akibat buruk di kemudian hari.
Tunjukkan sopan santun. Biasakan mengatakan “tolong”
dan “terima kasih”. Orang lain tidak akan meminta kamu bersikap sopan. Jadi,
jagalah sopan santun di setiap kesempatan. Contohnya: saat makan bersama orang
lain, biasakan mengunyah sambil menutup mulut, jangan mengambil makanan yang
disajikan dengan sendok yang kamu gunakan, katakan “tolong” dan “terima kasih”
kepada orang lain. 2
Lakukan apa yang diminta oleh
orang-orang yang memiliki otoritas. Setelah kamu mendapat tugas dari orang
tua atau guru, segera selesaikan dan jangan ditunda. Biasakan menanggapi ucapan
mereka dengan mengatakan: “Ya, pak” atau “Baik, bu”.
Patuhi semua aturan di rumah. Walaupun terasa tidak
adil, aturan dibuat agar kamu selalu aman. Orang tua atau wali menetapkan
peraturan karena mereka mencintai kamu. Jika ada peraturan yang sulit
dijalankan, bicarakan baik-baik dengan mereka. Belajarlah
mengambil sikap. Jauhkan diri dari teman yang mengajak kamu melakukan
kegiatan yang merugikan atau membahas hal-hal yang negatif.
Kendalikan emosi. Jangan pernah
mencaci maki siapa pun saat marah sebab sikap dan ucapan yang kasar akan
melukai perasaan orang lain dan menyulitkan diri sendiri. Berusahalah menahan kemarahan dan atasi
dengan cara yang konstruktif.
- Redakan kemarahan dengan berhitung dari nol sampai sepuluh atau bernapas dalam-dalam.
Belajarlah menerima konsekuensi. Jika kamu dimarahi
orang tua karena melalaikan tugas, jangan pernah membentak mereka. Selesaikan
tugasmu dengan baik agar masalah segera teratasi. 3
Perhatikan keadaan sekitar. Alihkan tatapan dari video yang kamu tonton di ponsel
5 kali setiap 1 jam. Hentikan dahulu gim yang kamu mainkan untuk melihat
orang-orang di sekelilingmu.
Jadilah pribadi yang bertanggung jawab.
Bertanggung jawab berarti “mampu menanggapi” stimulus dengan bijaksana. Jika
kamu mendapat tugas atau mengetahui ada sesuatu yang salah, hadapi dengan pikiran
yang tenang dan tentukan tujuan yang ingin kamu
capai. Contohnya: benahi baju yang berserakan di lantai kamar, cuci piring yang
kamu gunakan, jangan mengenakan kaus kaki berlubang, rawat dan beri makan hewan
peliharaan, belajar dengan tekun, lakukan kegiatan yang bermanfaat, atau apa
saja yang bisa membentukmu menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Semakin
sering kamu memberikan tanggapan, kemampuanmu akan semakin meningkat.
- Selesaikan tugas. Belajarlah untuk ujian jauh-jauh hari. Kerjakan semua tugas rumah yang sudah ditentukan. Jika kamu sudah bekerja, jangan membolos.
·
Carilah tokoh panutan sebagai teladan. Kamu bisa
memilih siapa saja, misalnya: ibu, guru, juara olahraga, atau penemu di bidang
sains.
·
Bacalah buku. Buku bisa
menjadi teman baik dan sumber informasi yang bermanfaat sebab selalu ada
hal-hal baru yang bisa kamu pelajari dengan membaca buku. Selain menambah kosa
kata, kamu akan semakin bijak jika sering membaca buku.
·
Cari tahu berita dan peristiwa terkini di surat kabar atau sumber tepercaya
lainnya. Jangan
menonton saluran TV yang menayangkan acara hiburan dan gosip untuk mendapatkan
informasi tentang hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
·
5
·
Pikirkan baik-baik sebelum bertindak. Sebelum melakukan atau mengatakan sesuatu,
pertimbangkan dahulu apakah pendapat atau tindakanmu bermanfaat. Jangan
langsung bereaksi dan bersikap emosional ketika kamu menghadapi masalah.
Tenangkan diri sambil berusaha mencari solusi terbaik. Pikiran adalah perangkat
yang sangat mengagumkan, tetapi membutuhkan waktu untuk memberikan solusi.
1
Perhatikan postur tubuh. Remaja yang dewasa tidak
membungkuk atau berjalan sambil menyeret kaki. Bayangkan di puncak kepala ada
benang yang menarik tubuhmu ke atas.
- Biasakan duduk atau berdiri tegak. Postur tubuh yang buruk membuatmu terkesan letih dan berdampak negatif bagi punggung.
Kenakan busana untuk orang dewasa, bila perlu. Kedewasaan lebih terlihat melalui
tindakan daripada melalui ucapan dan pakaian.
- Ingatlah bahwa kesederhanaan adalah pilihan terbaik. Jangan membeli pakaian, perhiasan, dan benda-benda lain yang mahal. Agar terlihat dewasa, tunjukkan melalui sikap, alih-alih menghabiskan uang.
·
Jangan merias wajah secara berlebihan. Taburi wajah dengan bedak bubuk secukupnya. Pakailah
lipstik berwarna lebih tua tanpa lipgloss agar wajahmu terkesan lebih
tua dan pakailah maskara agar matamu terlihat lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar